PUISI KONTEMPORER
|
DISUSUN OLEH
|
KELOMPOK 4
AYU ROSYITA
NURVIA K.
NUR ARIFAH SYAH
QADRIA CHANDRA
|
PUISI KONTEMPORER
Puisi
Kontemporer adalah bentuk puisi yang berusaha lari dari ikatan konvensional
puisi itu sendiri. Misalnya saja Sutardji mulai tidak mempercayaik Kekuatan
kata tetapi dia mulai berpaling pada Eksistensi bunyi dan kekuatannya. Danarto
justru memulai dengan kekuatan garis dalam menciptakan puisi. Puisi kontemporer
memang cenderung berbentuk aneh dan ganjil. Di samping Sutardji dan Danarto,
juga Sapardi Djoko Damono, penyair lain mencanangkan bentuk puisi ganjil adalah
: Ibrahim Sattah, Hamid Jabar, Husni Jamaluddin, Noorca Marendra, dan
sebagainya.
Lebih
jauh boleh dikatakan bahwa puisi kontemporer seringkali memakai kata-kata yang
kurang memperhatikan santun bahasa,memakai kata-kata makian kasar,ejekan,dan
lain-lain. Pemakaian kata-kata simbolik atau lambing intuisi,gaya bahasa,
irama, dan sebagainya dianggapnya tidak begitu penting lagi.
1. Menolak kata sebagai media ekspresinya
2. Bertumpu pada simbol-simbol nonkata
3. menampilkan kata sedikit mungkin
4. Bebas memasukkan unsur bahasa asing atau daerah
5. Memakai kata-kata supra/irasional, kata-kata yang
dijungkirbalikkan
6. Menggarap tipografi secara cermat
7. Berpijak pada bahasa inkonvensional
Jenis-jenis Puisi Kontemporer:
1.Puisi Mbeling
Puisi ini memakai ungkapan yang blak-blakan,
sederhana, tanpa menghiraukan diksi konvensional ataupun bunga-bunga bahasa.
Biasanya mrngungkapkan kritik pada kehidupan masyarakat, tetapi dengan cara
yang lucu dan tak brusaha terlampau berat.
2. Puisi tipografi
Puisi tipografi adalah puisi yang lebih mementingkan
gambaran visual dari puisi tersebut. Dalam puisi tipografi seorang penyair
berusaha mengekspresikan gejolak hatinya dengan lebih menonjolkan lukisan
bentuk dari puisinya di samping melalui kata-kata tentunya.
3. Puisi Yang menentang idiom-idiom
Puisi –puisi semacam ini akan bersifat konvensional.
Dengan menentang idiom konvensional maka puisi tersebut tidak lagi menghiraukan
hubungan makna setiap kata, bahkan sering terjadi menjungkir balikkan hubungan
makna tersebut.
4. Puisi yang membalik-balikkan struktur kata
Puisi ini mterliha mempermainkan suku-suku kata .
Sampai-sampai kata-kata itu menjadi tidak bermakna .Tetapi hal itu tidak lantas
menghilangkan makna totalitas puisi tersebut . Bahkan terasa menjadi sangat
konkret. Dengan deretan kata yang dibolak-balikan susunan suku katanya bila
diteriakkan keras-keras seperti teriakan nelayan di zaman bahari dulu .
Bunyi-bunyi yang muncul dari kata-kata tak bermakna itu mengangkat imajinasi
kita untuk membayangkan situasi pada masa bahari dulu, di mana nenek moyang kita
sangat akrab dengan lautan.
5. Puisi yang lebih mengutamakan unsure bunyi
Puisi ini mengingatkan kita pada bentuk puisi mantra
pada zaman sastra purba. Puisi mantar pun amat menonjolkan kekuatan bunyi.
Bahkan menurut hemat nenek moyang kita dulu semakin kuat bunyi dalam mantara
semakin tinggi nilai magis yang terkandung dalam mantra tersebut. Dan ternyata
dalam perkembangan sastra Indonesia moderen,ada kencenderungan kembali pada
bentuk mantra. Penyair garda depan yang memproklamasikan bentuk mantra ini adalan
Sutardji dan ibrahim Sattah.
6. Puisi yang mengkombinasikan bentuk bahasa Indonesia
dengan bahasa asing atau bahasa daerah
Puisi ini menggunakan berbagai bahasa dalam
mengungkapkan aspa yang dimaksudkannya. Tentu saja hal ini mempersulit
pemahaman pembaca yang tidak mengerti dan menguasai bahasa asing maupun bahasa
daerah.
7. Puisi yang banyak
menggunakan symbol daripada kata –kata atau kalimat.
Simaklah puisi Jeihan berikut
ini
VVVVVVVVVVVVVVVVV
VVVVVVVVVVVVVVVVV
VVVVVVVVVVVVVVVVV
VVVVVVVVVVVVVVVVV
VVVVVVVVVVVVVVVVV
VVVVVVVVVVVVVVVVV
VVVVVVVVVVVVVVVVV
VVVVVVVVVVVVVVVVV
V
VIVA PANCASILA
( Jeihan )
8. Puisi yang lebih menonjolkan unsure garis atau
gambar seperti dalam seni lukis
9. Puisi Konkret
Puisi konkret benar-benar merupakan penyair yang tidak
lagi percaya terhadap eksistensi kata. Puisi konkret berusaha meninggalkan
peranan kata karena kata dianggapnya terlampau akrab untuk mewadahi penyair.
Puisi konkret merupakan puisi yang diciptakan oleh penyair dengan memakai
benda-benda yang konkret ( biasanya dengan sedikit mungkin kata , bahkan kalau
perlu kata itu dihilangkan) sebagai alat ekspresinya . Misalnya saja puisi
Daging Mentah Sutardji Calzoum Bachri, atau puisi Abdul Hadi WM.
Contoh dan Makna Puisi Kontemporer:
SOLITUDE
yang paling mawar
yang paling duri
yang paling sayap
yang paling bumi
yang paling pisau
yang paling risau
yang paling nancap
yang paling dekap
samping yang paling
Kau !
yang paling mawar
yang paling duri
yang paling sayap
yang paling bumi
yang paling pisau
yang paling risau
yang paling nancap
yang paling dekap
samping yang paling
Kau !
Makna puisi diatas adalah :
“ yang paling mawar “, artinya yang paling mempunyai sifat-sifat seperti mawar, yaitu biasanya warnanya merah cemerlang, menarik, indah dan harum . Jadi kesunyian ( solitude ) itu mempunyai sifat yang paling menarik , indah, serta harum . “yang paling duri” artinya paling menusuk, menyakitkan, menghalangi, seperti duri. ”yang paling dekap” ialah yang paling mesra seperti orang mendekap. Begitulah kesunyian itu. Dan di samping sifat yang paling itu adalah “Kau“ yaitu Tuhan . Jadi, bila orang dalam keadaan yang paling itu, orang akan teringat atau melihat “ Tuhan “ .
“ yang paling mawar “, artinya yang paling mempunyai sifat-sifat seperti mawar, yaitu biasanya warnanya merah cemerlang, menarik, indah dan harum . Jadi kesunyian ( solitude ) itu mempunyai sifat yang paling menarik , indah, serta harum . “yang paling duri” artinya paling menusuk, menyakitkan, menghalangi, seperti duri. ”yang paling dekap” ialah yang paling mesra seperti orang mendekap. Begitulah kesunyian itu. Dan di samping sifat yang paling itu adalah “Kau“ yaitu Tuhan . Jadi, bila orang dalam keadaan yang paling itu, orang akan teringat atau melihat “ Tuhan “ .
Tragedi
Wingeka dan Sihka
kawin
kawin
kawin
kawin
kawin
ka
win
ka
win
ka
win
ka
win
ka
win
winka
winka
winka
sihka
sihka
sihka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
sih
sih
sih
sih
sih
ka
sih
ku
Dalam puisi di atas bentuk grafis sangat dipentingkan penyair, bukan hanya penyair menulis dengan bentuk zigzag, tapi juga penyair ingin menyampaikan gagasan lewat pengulangan kata yang dibolak-balik.
Di sinilah kenapa Sutardji dipandang sebagai bapak pembaharu puisi kontemporer karena dia sudah berani mengobok-obok bentuk puisi lama yang dalam penyampaianya selalu dalam bentuk bait empat baris.
Dalam bentuk fisik puisi yang tidak biasa itu Sutardji menyampaikan gagasan lewat kata yang sederhana menjadi sangat rumit dan bermakna. Kata yang ditulis hanya kawin dan kasih.
kawin
kawin
kawin
kawin
kawin
ka
win
ka
win
ka
win
ka
win
ka
win
winka
winka
winka
sihka
sihka
sihka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
sih
sih
sih
sih
sih
ka
sih
ku
Dalam puisi di atas bentuk grafis sangat dipentingkan penyair, bukan hanya penyair menulis dengan bentuk zigzag, tapi juga penyair ingin menyampaikan gagasan lewat pengulangan kata yang dibolak-balik.
Di sinilah kenapa Sutardji dipandang sebagai bapak pembaharu puisi kontemporer karena dia sudah berani mengobok-obok bentuk puisi lama yang dalam penyampaianya selalu dalam bentuk bait empat baris.
Dalam bentuk fisik puisi yang tidak biasa itu Sutardji menyampaikan gagasan lewat kata yang sederhana menjadi sangat rumit dan bermakna. Kata yang ditulis hanya kawin dan kasih.
PERIODISASI SASTRA INDONESIA
ANGKATAN 45
Ciri-ciri angkatan:
·
terbuka,
·
pengaruh unsur sastra asing lebih luas dibandingkan angkatan
sebelumnya,
·
bercorak isi realis dan naturalis, meninggalkan corak romantis,
·
sastrawan periode ini terlihat menonjol individualismenya,
·
dinamis dan kritis, berani menabrak pakem sastra yang mapan
sebelumnya,
·
penghematan kata dalam karya,
·
lebih ekspresif dan spontan,
·
terlihat sinisme dan sarkasme.
Pelopor Angkatan 1945:
Beberapa
sastrawan yang menjadi motor dan pelopor Angkatan 45:
a.
Chairil Anwar
Lahir
di Medan, 26 Juli 1922, dan meninggal di Jakarta, 28 April 1949. Chairil
menguasai bahasa Inggris, bahasa Belanda, dan bahasa Jerman. Karya sastranya
dipengaruhi oleh sastrawan dunia yang dia gandrungi, seperti Rainer M. Rilke,
W.H. Auden, Archibald MacLeish, H. Marsman, J. Slaurhoff dan Edgar du Perron.
b.
Asrul Sani
Lahir
di Sumatra Barat, 10 Juni 1926, dan meninggal di Jakarta, 11 Januari 2004.
Kiprahnya sangat besar pada dunia film Indonesia. Banyak menerjemahkan karya
sastrawan dunia seperti: Vercors, Antoine de St-Exupery, Ricard Boleslavsky,
Yasunari Kawabata, Willem Elschot, Maria Dermount, Jean Paul Sartre, William
Shakespeare, Rabindranath Tagore, dan Nicolai Gogol.
c.
Rivai Apin
Lahir
di Padang Panjang pada 30 Agustus 1927, dan wafat di Jakarta, April 1995.
Pernah menjadi redaktur Gema Suasana, Siasat, Zenith, dan Zaman Baru.
Keterlibatannya dalam Lekra menyebabkan
dia ditahan dan baru dibebaskan tahun 1979.
d.
Idrus
Lahir
di Padang, 21 September 1921, dan 18 Mei 1979. Sastrawan dunia yang ia sukai:
Anton Chekov, Jaroslov Hask, Luigi Pirandello, dan Guy de Maupassant. Pada masa
Lekra, Idrus memutuskan pindah ke Malaysia karena tekanan lembaga tersebut.
e.
Achdiat Karta Mihardja
Lahir
di Jawa Barat, 6 Maret 1911, dan meninggal di Canberra, Australia, 8 Juli 2010.
Kiprahnya guru Taman Siswa, redaktur Balai Pustaka, Kepala Jawatan Kebudayaan
Perwakilan Jakarta Raya, dan dosen Fakultas Sastra UI.
f.
Trisno Sumardjo
Lahir
1916, dan meninggal 21 April 1969. Selain sebagai sastrawan, dikenal juga
sebagai pelukis.
g.
Utuy Tatang Sontani
Lahir di
Cianjur, 1 Mei 1920 , dan meninggal di Moskwa, 17 September 1979. Ia adalah
utusan dalam Konferensi Pengarang Asia-Afrika di Tashkent, Uzbekistan, 1958.
Utuy mengajar Bahasa dan Sastra Indonesia di Moskwa.
Penulis dan Karya Sastra Angkatan 1945
Karya Dominan:
didominasi puisi, sedangkan bentuk prosa tampak
berkurang
wah bagus sekali kang
BalasHapusInfokekinian